happy

happy

Oktober 07, 2013

Pemeluk

Bukanlah pemeluk atas kesedihanku. Bukan pula pemeluk atas bahagiaku. Engkau pemeluk dari belakang pundakku, menyetubuhi dinginnya hatiku. Engkau penghangat jiwa yang tak terduga dari kata lalu raga. Kau sebuah perasaan yang muncul tanpa awal kata, kau Sayang.

Pemeluk

Bukanlah pemeluk atas kesedihanku. Bukan pula pemeluk atas bahagiaku. Engkau pemeluk dari belakang pundakku, menyetubuhi dinginnya hatiku. Engkau penghangat jiwa yang tak terduga dari kata lalu raga. Kau sebuah perasaan yang muncul tanpa awal kata, kau Sayang.

Pemeluk

Bukanlah pemeluk atas kesedihanku. Bukan pula pemeluk atas bahagiaku. Engkau pemeluk dari belakang pundakku, menyetubuhi dinginnya hatiku. Engkau penghangat jiwa yang tak terduga dari kata lalu raga. Kau sebuah perasaan yang muncul tanpa awal kata, kau Sayang.

Oktober 01, 2013

Cerita Malam

Yang tertulis oleh malam cuma sebuah cara Tuhan membuat kita terlupa. Ya, terlupa akan pikiran-pikiran yang tak perlu diketahui malam. Yang dipekatkannya dalam alam mimpi. Mengkotakkannya dalam alam bawah sadar kita. Tugas kita hanya cukup tidur dan menikmatinya. Lalu siapa yang merangkai cerita saat kita tertidur? Gelap, sunyi atau apa? Sebuah jantung yang berdetak untuk orang yang engkau cintai. Lalu siapa orang yang engkau cintai? Yang akan kau temui di pelupuk matamu saat bahagia dan sedihmu. Yogyakarta, 24 Sept'13

Februari 13, 2011

Disini

Ketika saya mempunyai banyak pertanyaan tentang bagaimana saya harus hidup disini, pikiran saya kemana-mana. Bulan pertama dan kedua saya masih meraba dan meraba disini. Merangkak layaknya bayi yang sedang bertumbuh besar. Yup, saya masih tertatih pada bulan pertama.
Bulan ketiga, saya masih disini. Latihan berdiri pun dimulai. Dengan segala kekuatan dan keteguhan hati, saya mulai belajar mengenal area disini. Melihat-lihat di sekeliling dan belajar membacanya. Ada apakah disini,peluang apa saja yang bisa saya dapatkan disini? Saya masih belajar membaca.
Disini, saya belum menjadi apa-apa dan belum terpikir untuk menjadi apa. Satu-satunya pikiran saya saat itu adalah coba jalani saja. Menerima berbagai ilmu dari atasan saya, berbagi pengalaman bersama rekan kerja saya dan tentunya pengalaman yang tidak biasa menghadapi calon client saya. Pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan waktu itu berkumpul menjadi satu yang kemudian saya sebut ia "HABIT". "Kebiasaan" beraktivitas di pagi hari hingga sore hari membuat saya lebih hidup daripada saya harus menjadi anak kos-kosan yang hanya tidur dan makan di kamar seharian. Saya mencoba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya ini, yah, bisnis yang berbeda dari jati diri saya. Pertanyaan yang selalu mengusik saya adalah apakah saya bisa di bisnis ini? Apakah saya mampu untuk tetap berjuang? Seberapa kuatkah keinginan saya untuk mendapatkan hasil?
Seorang Manager di tempat saya bekerja dahulu memberikan satu ilmu yang sampai saat ini masih saya ingat.
"If you want CASH, you need KASH"
Who's KASH?
K means Knowledge, pengetahuan yang kita miliki sangat berguna bagi diri kita maupun bagi orang lain terutama bagi calon client kita. Pengetahuan dan ilmu dapat menunjukkan eksistensi diri kepada orang lain bahwa kita layak untuk diakui. Seberapa luas pengetahuan yang kita miliki sangat mempengaruhi hasil yang akan kita peroleh nantinya.
A means Attitude, apapun jenis pekerjaan dan profesi kita, kita harus mempunyai Sikap yang positif. Sikap yang positif akan memicu kita untuk lebih maju lagi dalam kehidupan. Percaya atau tidak, orang yang selalu bersikap negatif dan berpikiran pesimis maka hasilnya pun akan negatif pula dan hal itu akan benar-benar terjadi.
S means Service, dalam bidang apapun service yang baik menjadi kunci utama sebuah keberhasilan. Memberikan pelayanan yang baik adalah luar biasa dan memuaskan para pelanggan adalah hal yang sangat luar biasa.
H means Habit, lingkungan di sekitar kita terutama lingkungan tempat kita bekerja sangat mempengaruhi sikap kita nantinya. Semuanya dimulai dari kebiasaan yang kita lakukan setiap hari di tempat kerja. Usahakan dalam bekerja, knowledge, attitude dan service akan menjadi satu kebiasaan rutin sehingga kita nantinya akan mendapat HASIL (CASH).

Itulah ilmu yang saya dapatkan dari Manager di perusahaan terdahulu. Kembali ke cerita saya.
Saya menjadikan kebiasaan ini menjadi sebuah tantangan dalam diri saya. Lalu apa yang saya dapatkan disini? Oh, banyak.
Saya disini dapat mengetahui cara berbisnis. Saya disini mendapatkan ilmu yang banyak tentang perdagangan derivatif yang bahkan dulunya saya tidak tahu apa-apa mengenai perdagangan derivatif. Saya sudah merasakan bagaimana cara men-service calon client, bagaimana rasanya ditolak, ditutup telponnya dan rasa dihormati calon client kita. Tapi itu tidak seberapa karena saya masih baru dalam bidang ini. Saya masih mencari kejutan apalagi yang saya dapat di bidang ini.
Jika saya sudah berusaha sedemikian kuat untuk mendapatkan HASIL tetapi saya juga belum mendapatkannya sekarang,bagaimana?
Saya terus memberikan sebuah sugesti kepada diri saya sendiri "Tenang, sabar, sebentar lagi giliran kamu yang akan mendapatkan hasilnya. Tinggal berusaha, tunggu waktu yang tepat dan do'a". Percayalah, setiap hari saya selalu berkata demikian kepada diri saya sendiri tanpa perlu ada yang tahu.
Bisnis ini mengajarkan saya bersikap egois tapi dalam hal yang positif dan bukan berarti saya tidak mempunyai sikap empati. Tentunya juga, bukannya saya tidak membutuhkan yang lain. Disini, saya butuh orang lain, saya butuh kerjasama team dan perusahaan tentunya. Disini saya sadar, saya tidak akan menjadi apa-apa tanpa anda semua. Disini, saya harus memilah bagaimana seharusnya saya bersikap.
Saya disini berusaha sekuat mungkin bangkit dari segala keputusasaan. Melawan musuh terbesar saya yakni rasa malas.
Jika saya harus berhadapan dengan orang yang malas pula di lingkungan saya, dengan senang hati saya berusaha tidak akan menjadikannya satu kesempatan untuk bermalas-malasan pula. Mudah-mudahan saya bisa melawan itu.
Disini, di bidang ini, saya masih belajar. Sampai kapanpun saya akan terus belajar karena pada dasarnya manusia punya kemampuan yang terbatas dan Tuhan yang menentukan, tinggal bagaimana kita bersikap, berusaha dan berdoa saja.
Disini, di bisnis marketing.

~Happy~

Juni 19, 2010

#2 Sewaktu SMA

jam 7 pagi kudu nyampe ruang kelas, kalau nggak nich, gerbang udah ditutup n bakal "ngadep" ama petugas jaga di lobby kantor sekolah (hufft *deg-deg press*).Perasaan aku jarang telat dech, yach paling sekali dua kali lah...

SMA===>Sekolah Menengah Atas,hmm

Berlanjut ke "monkey love" aka Cinta Monyet. Kenapa harus monyet gitu?Kenapa nggak "hamster" yang lucu atau kuda? Siapa ya yang bikin istilah ini (jadi kepikiran pengen nanya sama yang bikin"kenapa gitu?").
SMA itu...jaman-jamannya punya genk.SMA itu... jaman-jamannya naksir cowok (hedehh mahluk itu lagi). Cowok emang nggak ada habisnya buat dibahas, liat aja kalau pas jam istirahat, cewek-cewek pada ngerumpi di teras kelas atau kantin. Apalagi coba kalau nggak ngebahas mahluk berwujud lelaki itu, cinta ama fashion (Sebagian pemikiran anak muda :) ).
eh, menurut pengamatan dan hasil referensi aku nih, cowok paling NGGAK SUKA kalau ada cewek :
1. Bilang "Maaf ya" atau "Sorry", padahal cewek itu belum tentu salah n bagi cowok, kalimat itu tuh nggak perlu diucapin kalau emang si cewek nggak salah. Intinya, cowok menyukai kalimat yang "usefull".
2. Bilang "Nggak jadi dech, ntar kamu marah", hmm kalau denger kalimat itu biasanya kaum lelaki langsung "down" n mikir 'Nggak niat banget sich ni cewek,mending nggak usah diomongin napa?'.
3. Bilang sesuatu yang merendahkan dia karena pada dasarnya cowok sangat menjaga image mereka dihadapan cewek.

Mungkin dari ketiga hal itu ada yang mau nambahin atau ralat,"Monggo" tak tunggu...Pokoknya cowok banyak dibahas disini. Alasannya sederhana, karena kita selalu nemuin mahluk itu setiap hari dimanapun. Come back to school guys...

SMA itu adalah masa-masa dimana kita nyimpen memori yang nggak bakal dilupain dalam hidup kita (betul tak?). Nggak jauh-jauh, aku misalnya. Di SMA, aku tuh punya banyak pengalaman. Dari jadi seksi seni, ikut Teater. keluar masuk Bimbingan Konseling (BK) karena cowok (hmm sebel deh, masa waktu ituaku dikira gangguin anak orang, eh Bu, anak Ibu tuh yang pikirannya kudu dibersihin pake vacuum cleaner plus 10 macam antiseptik hohoho). kok jadi marah-marah..:p. Trus apalgi ya,oia, selain temen kelas yang aneh-aneh, waktu kelas 1 mau naik ke kelas 2 itu aku juga berkerudung loh. Mungkin banyak orang yang heran kali ya, tapi nggak banyak orang tau juga, aku punya alasan yang kuat untuk itu. Kurasa cukup aku, keluargakau n orang-orang terdekat yang tahu alasannya.
SMA kelas 1 aku :
-duduk deket sapa yahh (luping gtoo)
-sering jajan Soto ayam dengan harga 2000 perak aja (bukan 1000 ya!:) )di kantin belakang eks 2.1 dulu.
-naek motor sendirian (kurang lebih jaraknya 15 km gitu dari rumah)tapi masih mending lah naek motor
-sering ngisi mading
-pokoknya masi yang polos gituu (mpe sekarang masi kok,hehe)
-ditaksir kakak kelas sebelah yang aku comblangin ma temenku sendiri (tapi aku malah kecantol temennya hohoho)
-dikasih coklat pas Valentine Day ama cowok itu (kaget)
-trus, aktif di radio swasta juga

Kalo SMA kelas 2 :
-berantem trus ama temen yang reseh tuh (reseh gimana gitu :) )
-He's gone
-stress gara-gara si Phsyco tu..
-Jajan terus dengan logatku yang khas "Mbak In, rames, sambelnya yang banyak ya"
-punya rencana pindah sekolah ke Jogja tapi gagal deh huffttt padahal udah tanya-tanya prosedurnya lagi

Kelas 3 :

to be continued.....(kayak sinetron di TV aja ya )

Mei 05, 2010

#1 Sewaktu SMA

aku baru ingat kalo ternyata,aku juga pernah SMA..hahahah
gak nyangka udah lama banget aku ngebayangin masa-masa SMA ku dulu yg penuh dengan misteri n lelucon ala ketoprak Jawa. aku tuh baru "ngeh" kalo waktu SMA ku dipenuhi dengan cerita2 penuh cinta n roman picisan gitu deh,,hehe *muka ni memerah jadinya*.
Yach,,meskipun ada satu mantan yang gak ku anggap sebagai mantan dan kuhapus dari daftar "bekas pacar" ku karna doi emang gak layak tuh buat dijadiin pacar ataopun bekas pacar sekalipun.Jahatnya aku?Ah,gak juga kok...ku punya cukup alasan yang kuat buat yg satu itu...
Aku juga baru inget kalo ternyata waktu SMA, aku juga ketwemu sama orang-orang yang cukup relevan buat dijadiin pacar tapi mahluk satu itu udah bikin cintaku bersemi kembali.Jadi, orang-orang yang cukup relevan buat dijadiin pacar itu, gugur satu-satu....tapi...hehe...Sudahlah..